-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Diduga Pihak Ponpes Modern Daar El-Qolam Dinilai Lalai dan Tidak Peduli Soal Kasus Perkelahian Santri

Kamis, 18 Agustus 2022 | 15.23 WIB Last Updated 2022-08-18T08:23:13Z

 


KAB.TANGERANG, Tren5.co.id - Diduga Pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Daar El- Qolam dinilai lalai sehingga mengakibatkan seorang santri meninggal diduga akibat berkelahi.


"Pihak Ponpes harus bertanggungjawab. Salah seorang Santri meninggal setelah mengalami benturan bagian kepala, dan saya menilai ada unsur kelalaian pihak Ponpes dalam kasus ini, karena Ponpes bukan hanya mentransformasikan pengetahuan, tetapi mengajarkan etika dan adab kepada santrinya," kata Kuasa Hukum anak pelaku R (15), Yulhendri, SH, Rabu malam, 17 Agustus 2022.


Yulhendri mengatakan, pihaknya akan terus pengawal proses hukum di pihak Kepolisian.


“Kami (tim kuasa hukum R) akan mengawal kasus ini sampai selesai agar keluarga pelaku juga mendapatkan keadilan, karena pelaku ini masih di bawah umur,"  ujar Yulhendri.


Saat ini, kata Yulhendri, pelaku anak R dalam pengawasan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tangerang.


"Anak di bawah umur perlakuannya kan juga berbeda, karena menyangkut masa depan si anak juga. Namun yang pasti kita terus berupaya. Kalau memang harus sesuai proses hukum, kita akan kawal," jelasnya.




"Namun kita sangat menyayangkan, belum ada pihak Ponpes berkomunikasi dengan kami. Kami kecewa, tidak ada perhatian dari pihak Ponpes dalam kasus ini. Padahal kejadian pagi, dia tidak masuk karena sakit, tapi ini tidak ada pantauan dari pihak Ponpes," imbuhnya.


Hal senada dikatakan paman pelaku anak R, Welfrendy. Ia menegaskan, karena terjadi di lingkungan Ponpes maka pihak Ponpes harus bertanggung jawab.


Menurutnya, kasus seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi jika pihak Ponpes lebih awas dan peka dalam memonitor sikap dan perilaku seluruh santrinya, bahkan diyakininya kejadian tersebut adalah puncak konflik akibat saling ejek yang berujung dengan perkelahian.


"Peran guru (Ponpes) sangat penting untuk membentuk etika dan adab setiap anak didiknya. Selama kegiatan di Ponpes, guru wajib memantau dan mengawasi seluruh kegiatannya mulai dari belajar hingga cara bermain atau bergaulnya," tambahnya.


Enrizal, orang tua santri Ponpes berinisial R kepada awak median menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa tersebut.


"Kami dari pihak keluarga R, meminta maaf kepada keluarga DB dengan kejadian ini. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian dan kami mengikuti proses hukum yang dilakukan Polresta Tangerang," ujarnya.


Diketahui, seorang Santri berinisial BD dikabarkan meninggal dunia diduga akibat penganiayaan di Ponpes Modern Daar El-Qolam, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang, Banten, pada Minggu 07 Agustus 2002.




Kronologis perkelahian antara kedua santri tersebut, berdasarkan keterangan dari saksi awal mula pemicu perkelahian antara R (15) dan BD (15) diawali dengan pelaku R (15) mencari santri DS (15) yang kebetulan sedang mandi berdua bersama korban BD (15). Saat R (15) membuka pintu tidak sengaja mengenai korban BD (15), karena kesal korban memakai dan berteriak kepada R (15) dan terjadi perkelahian. Perkelahian tersebut dipisahkan oleh beberapa santri yang berada di TKP. 


Sekitar pukul 06.35 Wib, pelaku R (15) mendatangi kamar korban dan langsung menendang bagian kepala korban sebanyak dua kali dan langsung dipisahkan kembali oleh para santri.


Akibat dari perbuatan pelaku R (15) korban BD (15) mengalami sakit kepala. Akibat perbuatan R (15) korban BD (15) mengalami sakit dibagian kepala dan tidak masuk kelas. Karena tidak sadarkan diri sekitar pukul 14.00 Wib korban dibawa oleh pengasuh ke Klinik Fita Farma Tangerang.


Saat sedang melakukan penanganan di Klinik Fita Farma Tangerang korban dinyatakan pada tubuh BD (15) sudah ada tanda-tanda kematian kemudian korban oleh pengasuh Ponpes di bawa ke RSUD Balaraja untuk memastikan lebih jelas kondisi korban.


Sementara itu, pihak Ponpes Modern Daar El-Qolam saat hendak dikonfirmasi awak media, Kamis, 18 Agustus 2022, terkait perkelahian Santri belum bisa ditemui. 


Salah seorang petugas keamanan Ponpes Daar El-Qolam yang enggan menyebutkan namanya menyampaikan bahwa pihak Ponpes belum bisa memberikan keterangan kepada wartawan.


"Pihak Ponpes sedang berada di Polresta Tangerang pak. Jadi belum bisa nemuin. Pesan dari pihak Ponpes, silahkan ke Polsek Cisoka aja untuk lebih jelasnya," ucapnya.


 (*/red)