-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Gapoktan Desa Gandri Berikan Tanggapan Terkait Sulitnya Mendapatkan Pupuk

Minggu, 14 Agustus 2022 | 21.43 WIB Last Updated 2022-08-14T14:43:14Z

 


LAMSEL,Tren5.co.id -  Ketua gapoktan  Desa Gandri  kecamatan Sragi, memberikan tanggapan terkait  keluhan petani  kesulitan mendapatkan pupuk subsidi, sabtu.13/08/2022.


Suyatno selaku ketua Gapoktan.Desa Gandri kecamatan Sragi mengatakan, "  Saya pengen sampaikan dengan teman- teman media, ya sekarang saya ambil contoh di daerah saya kerja, Desa Gandri ini 99% petani, kemudian untuk kebutuhan pupuk nya itu dan lahannya itu ada yang lebih dari 2 hektar, dan kebutuhannya itu sangat luar biasa kalau RDKK mungkin cuma rekomendasi nya itu 2 musim, kita bisa 3 musim,  bahkan ada yang lebih mepet lagi  ada yang 3 bulan panen," ucap Suyatno ketua Gapoktan.


" Nah semua dinamika ini lah berkembang, kemudian dalam penyusunan RDKK itu banyak juga di pengaruhi, Arti nya yang jadi peraturan kementan, bahwa setiap anggota kelompok itu yang boleh mengajukan RDKK atau kebutuhan pupuknya itu maksimal 2 Hektar per anggota., Dari pengajuan RDKK itu seluruhnya tidak di akomodir oleh pemerintah, " ungkap nya


Lanjut Suyatno," contoh sekarang setiap anggota yang sudah membuat RDKK dengan maksimal 2 Hektar , di akumulasikan kalau kita bisa tanam 3 kali berarti 4 kwintal kali 3 ya 1200 kilogram untuk 1 tahun ini,Sedangkan untuk urea kita di Lampung Selatan hanya dapat 58% dari total RDKK, 58% untuk urea untuk NPK nya hanya 21% .," 


Kita pengen tau dulu kenapa sih seperti ini, keluhannya dari masyarakat, kok langka, kok sulit , jawabannya ada disitu , rantai itu tidak bisa dipisahkan , artinya dari pengajuan sudah seperti itu ,alokasi hanya 58% ,artinya 1tahun hanya 70 kwintal sekian, sedangkan kalau kita turutin mereka 1 Musim itu tidak cukup 4 kwintal ," papar nya.


" Maka nya kita siasati, terutama di bulan Mei ,Juli kemaren, makanya kami kadang-kadang perlu juga pendamping dari seluruh stekolder, saya katakan kalau kami itu  mengerem penyaluran di bulan Agustus September tidak ada alokasi, nanti petani di bulan November tidak bisa punya pupuk, mau minta ke siapa, kami di Gapoktan nanti akan kesulitan,dan menjadi  Sorotan seperti ini," jelasnya".


Suyatno", Berharap negara bisa lebih berpihak pada petani , memberikan Alokasi yang lebih kepada petani, " pungkas nya.


(ifan)