KAB. SERANG, Tren5.co.id - Ada apa dengan SMA negeri satu Bandung.?, Dalam tempo kurang dari satu bulan tiga kali keributan terjadi antar siswa, itu pertanyaan yang ada di benak kita dan masyarakat, khususnya masyarakat Bandung, SMA negeri satu Bandung yang berada di desa belokang kecamatan Bandung kabupaten serang, 14 Agustus 2022.
Dalam satu bulan ini sudah tiga kali terjadi keributan antar siswa. Bahkan keributan di hari Jum'at tanggal 22 Juli 2022 sampai mengakibat kan tangan salah guru tata usaha (TU) patah tulang tangan nya.
Kejadian berulang seminggu setelahnya,
Bahkan dari polres Serang pun sudah mengirim lima anggota nya dan mengumpulkan siswa yang di duga terliba keributan untuk diberi pemahaman tentang hukum,
Berharap tidak lagi ada keributan.
Namun berselang beberapa hari tepatnya pada hari Jum'at sore tanggal 12 Agustus 2022 keributan berulang. Ada apa..??
Ketua umum lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemantau kinerja pemerintah Banten (PKPB) Sajam memberikan tanggapan kalau kejadian nya berulang dalam sebulan terjadi tiga kali, patut kita pertanyakan ada beberapa hal yang menjadi siswa sering ribut seperti itu.
Pertama ketidak tegasan sekolah, "dalam memberi sangsi"
Kedua lemahnya pengawasan terhadap siswa yang memiliki mental yang kurang baik.
ketiga lemahnya guru bidang kesiswaan.
"Kan di sekolah itu ada guru di bidang kesiswaan itu punya tugas khusus,
Kalau Memeng ada wakil kepala sekolah (Wakasek) bidang kesiswaan berarti (dia red) sudah tidak mampu dalam tugas." Tegas Sajam ketua umum LSM PKPB, Minggu (14/08/2022).
Di hubungi lewat chat aplikasi WhatsApp, YS selaku wakil kepala sekolah (Wakasek) kesiswaan dirinya tidak merasa gagal dalam mendidik dan membina siswa siswi nya.
"Bahkan masih menganggap tertib dan kondusif". Singkat wakasek balas chat aplikasi WhatsApp
Sementara warga setempat yang yang tidak mau di sebutkan nama nya, kejadian atau keributan terjadi akibat ketidak mampuan Wakasek kesiswaan dalam mendidik dan membina siswa siswi.
"Menurut saya lebih baik mundur lah, kan masih banyak guru yang lain yang mungkin lebih mampu dalam mengatasi hal-hal seperti ini". ucap nya warga
(*/Red)