KAB.SERANG, Tren5.co.id - Oknum perangkat desa gembor Ilir, kecamatan Binuang, kabupaten Serang - Banten berinisial SW diduga terlibat praktik percaloan karyawan di PT. Nikomas Gemilang.
NR dan AW di dampingi Suheri, SH. ketua LPK Nasional, mendatangi Polres Serang Polda Banten, melaporkan oknum perangkat desa gembor Ilir atas dugaan kasus penipuan terhadap saudara NR dan AY selaku korban, Berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B/003/I/2032/SPKT.SATRESKRIM/POLRES SERANG/POLDA BANTEN Hari rabu tanggal 03 Januari 2023 jam 20:00 Wib.
NR dan AW yang di janjikan masuk kerja di PT nikomas gemilang di minta Dp atau uang muka oleh SW dengan Dp masing-masing berpariasi.
Menurut NR salah satu korban "saya di mintai DP 3 juta dan teman saya AW 1 juta, kemudian AW di minta lagi DP 3 juta, kami berdua di janjikan masuk kerja di PT Nikomas gemilang, namun sampai sekarang saya dan teman saya belum mendapat panggilan kerja di PT. Nikomas gemilang" Ujarnya
Lanjut AR, Sampai saya meminta uang di kembalikan saja, karena sampai sekarang apa yang di janjikan kerja di PT. Nikomas hanya janji-janji doang tidak ada bukti nya.
"Hanya janji janji manis, saya meminta uang di balikin karena sudah lama belum ada panggilan kerja, bahkan sampai di bikin surat pernyataan untuk pengembalian uang atau Dp yang sudah masuk, tapi hanya janji, dan janji sampai sekarang belum di kembalikan." Ungkap AR dengan nada sendu
Heri selaku penggiat Perlindungan konsumen dan pendamping dari korban mengatakan, seharusnya pihak masyarakat harus di bekali dengan pemahaman yg matang dalam menerima informasi atau pun menerima keterangan dalam mendapatkan info pekerjaan, apa lagi sekarang banyak dan maraknya para calo / mediator yang hanya menjanjikan lowongan pekerjaan kepada masyarakat awam.
Disnaker yang seharusnya menjadi jembatan para calon tenaga kerja, sistem seperti ini seharusnya di hapuskan karna akan menimbulkan kebiasaan atau pun dampak buruk kepada masyarakat. Kata Heri
Dinas seharusnya turun ke lapangan untuk observasi kenapa banyak sekali calo/ mediator penyalur tenaga kerja, Jangan sampe budaya seperti ini di teruskan bisa merusak pola pikir masyarakat, dan akan terus berlanjut People's stupidity ( pembodohan masyarakat ) di kalangan masyarakat awam. Pungkas ketua Direktorat LPK Nasional.
(*/Red)