SERANG,- Ketua Poktan Mekar Makmur Desa Panunggulan, Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang menghindar bertemu wartawan diduga karena kerbau program dari Unit Pengelolahan Pupuk Organik (UPPO) berkurang jumlahnya, Sabtu 15 Maret 2024.
Dari pantau Awak media dilapangan melihat jumlah kerbau di kandang tersisa 5 ekor, sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Anak daru Ketua Poktan (Asim-red).
"Kerbau itu tadinya ada 7 ekor, namun mati 2 ya jadi tinggal 5 ekor. Kalau dokumennya ada di kaka saya (Haerudin -red)," jelasnya.
Penjelasan Haerudin berbeda dengan adiknya," Kerbau itu ada 8 di tambah 1 punya saya nitip di situ, tetapi mati 4 tinggal 5 ekor lagi," ungkapnya.
"Terkait program UPPO sebenarnya bukan kapasitas saya untuk menjelaskan, berhubungan orang tua saya selaku Ketuanya nggak bisa menjelaskan dikarenakan sudah tua, dan maklumlah orang kampung, makanya ya terpaksa saya yang jelaskan," Ucap Haerudin.
"Datanya ada di Pak D almarhum selaku pelaksana teknis tahun 2021," Jelasnya singkat.
Pengakuan Haerudin, dia tidak menyimpan salinan data, semua sudah diserahkan ke almarhum.
Di hubungi melalui pesan WhatsApp Kabid pertanian kabupaten Serang Ubaidillah menyatakan, waktu itu bukan dia pengawasnya ,"Kalau saya mulai pengawasannya di tahun 2022,kalau itu mah tidak tahu," tulisnya singkat.
Lili selaku tim pengawasan teknis program UPPO di ruangan kerjanya mengatakan," Sepengetahuan saya, kala itu di tahun 2021 Kasi nya pak Budi,coba saja tanya ke situ," tutupnya.( Tisna)