Pandeglang, -- Pemerintah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Ketapang) bersinergi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memanfaatkan lahan masih kosong.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Nasir, SP,. MBA., MP , Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Pandeglang melalui via pesan whatsapp mengatakan saat ini kita lagi fokus untuk optimalisasi lahan -lahan kosong milik yang jelas, balasnya.
" Lahan di tanami sawit, kelapa, juga padi gogo agar mampu menambah pundi - pundi produksi pangan kita di Pandeglang khususnya dan Banten untuk memberi kontribusi nyata untuk nasional," tulisnya.
Kita akan kejar luas tambah tanam padi bukan saja di lahan sawah reguler, tapi lahan2 tadah hujan dengan menggunakan pompa, pompanisasi dan lahan2 dibawah tegakan perkebunan baik, tumpangsari dengan sawit maupun kelapa dalam.
Masih Nasir, Kita sudah fokus mengejar Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) di hampir semua kecamatan. Potensi lahan sawit dan kelapa, membuka lahan2 berat, termasuk kerjasama dengan TNI Cimanggu membuka lahan diduga milik mereka yang masih kosong untuk tanam padi atau jagung, ini sekua demi mendukung ketahanan pangan nasional, jelasnya.
Kalau anggaran dukungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah ( APBD) juga dana Dana Alokasi Khusus (DAK) agar dapat mensupport dukungan penunjang, kita bersinergi bersama pusat melalui bantuan benih, pupuk subsidi.
APBD lebih fokus pada peningkatan kapasitas petugas penyuluh dan petani dengan sekolah lapang, dan mensupport untuk peningkatan kinerja aparatur agar memberikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sehingga mereka lebih termotivasi untuk bekerja memberikan kinerja di sektor pertanian, ungkanya.
Termasuk penguatan penangkaran benih kang sehingga masyarakat lebih banyak menanam benih unggul dan bersertifikat sehingga provitas akan tinggi, juga memantau dan melaksanakan gerdal bersama untuk menjaga pertanaman tidak terserang hama dan penyakit, terangnya.
Tambah Nasir, Beberapa tahun ini, memang kita tidak memiliki anggaran yang cukup, karena keterbatasan fiskal daerah, jangankan untuk kegiatan bagi masyarakat untuk pembayaran TPP saja bagi aparatur kita masalah, kita diminta pimpinan selalu berkoordinasi dengan Provinsi hingga pusat, agar kita dapat disupport setiap tahun sehingga petani kita bisa ada bantuan dan pemberdayaan untuk mengungkapkan kinerja mereka setiap tahun. Makanya dana -dana DAK kita selalu ada, tapi tiap tahun berbeda seperti tahun kemaren kita bisa bangun beberapa BPP, tapi tahun ini fokus melaksanakan rehab Rumah potong Hewan. Alhamdulillah kita bersyukur dapat support pusat sehingga infrastruktur kita bisa memadai, tutup dalam balasan whatsapp. (jhon)