TANGERANG, Tren5.co.id - Telah terjadi kecelakaan lalu lintas di depan Gerbang Tol Cikupa arah Merak pada Selasa (17/05) sekira pukul 20.45 WIB.
Kecelakaan ini dialami oleh 3 kendaraan yaitu Toyata Rush A-1242-WS yang dikemudikan oleh FK (37), menabrak truk Hino B-9738-BYU yang dikemudikan oleh DN (30) dan truk Hino BE-8226-OU yang dikemudikan RS (35).
Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto membenarkan kejadian tersebut, “Benar telah terjadi peristiwa kecelakaan lalu lintas di gerbang tol Cikupa, satu unit mobil menabrak truk yang sedang mengantri di jalur 2 depan pintu tol Cikupa menuju arah Merak. Kecelakaan tersebut terjadi akibat supir panik sehingga menabrak kendaraan yang ada di depan dan di belakangnya," ujar Budi pada Rabu (18/05).
Budi kemudian menjelaskan kronologis terjadinya kecelakaan bahwa kendaraan truk Hino B-9738-BYU yang dikemudikan oleh DN (30) sedang mengantri di jalur 2 pintu gerbang Tol Cikupa menuju ke arah Merak, kemudian datang dari arah Jakarta kendaraan Toyota Rush A-1242-WS yang dikemudikan oleh FK (37) langsung menabrak bagian belakang truk yang dikemudikan oleh DN. "Karena panik FK memundurkan kendaraannya kemudian kembali menabrak truk yang dikemudikan RS yang berada tepat dibelakangnya," jelas Dirlantas.
Selanjutnya Budi Mulyanto mengatakan akibat kecelakaan ini kendaraan Toyota Rush yang dikendarai oleh FK mengalami kerusakan bagian depan dan bagian belakang sedangkan untuk truk yang dikemudikan oleh RS mengalami kerusakan pada lampu depan bagian kanan.
"Akibat kecelakaan ini 2 penumpang Toyota Rush mengalami luka ringan yaitu NH (36) mengalami luka ringan dibagian pelipis dan KN (25) yang mengalami luka robek dibagian dengkul. Kedua korban telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Hermina, " ujar Budi Mulyanto.
Budi Mulyanto menghimbau agar pengendara disiplin dan mematuhi rambu peringatan saat berkendara dan senantiasa menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. "Tetap berhati-hati dalam berkendara dan senantiasa berupaya menjadi pelopor dalam keselamatan berlalu lintas," tutup Budi Mulyanto.
(Red/Bidhumas)