-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Misi Sosial Kemanusiaan, IWO Indonesia Lamsel Mengharapkan Respon Cepat Dari Pemerintah

Rabu, 08 Maret 2023 | 13.40 WIB Last Updated 2023-03-08T06:54:20Z








Lampung Selatan, Tren5.co.id- Rika Rahayu (22) seorang remaja Putri yang berdomisili di RT 01 Dusun Mataram Desa Rangai Tritunggal Kecamatan Katibung Lampung Selatan, harus terbaring lemah tanpa daya di atas tempat tidurnya dikarenakan penyakit Kelenjar TB yang menggerogoti tubuhnya sejak 6 bulan terahir.


Dengan wajah pucat pasi, rambut cepak, badan kurus kering kerontang, tampak selang kemih menjadi teman setia di tubuhnya.


Pemandangan yang dramatis ini sangatlah memilukan di saat tim Ikatan Wartawan Online INDONESIA (IWOI) Kabupaten Lampung Selatan dengan misi sosial kemanusiaan hadir menyambangi di kediaman Minarsih (40) ibu sambung Rika Rahayu. Pada Selasa (07/03/2023) pukul : 20.30 wib.


Dari hasil perbincangan tim IWOI Lamsel dengan Minarsih (ibu sambung Rika Rahayu-red) bahwa ibu kandung Rika (Emi Yati) telah lama meninggal Dunia. Sementara Ayah kandung Rika 

juga sudah Dua Tahun meninggal saat menjadi suami Minarsih.


"Awalnya Rika Rahayu sakit panas dingin kemudian berobat ke dokter disini, dan dinyatakan sakit lambung dan liver. Setelah di rontgen di Budi Medika yang telah dinyatakan positif kelenjar TB. Terus di rujuk ke RS Urip Sumoharjo. Dokter spesialispun mengatakan bahwa ini positif Kelenjar TB selanjutnya di buatkan surat (resep) untuk ambil obat ke Puskesmas dan di minum. Sekitar dua bulan sudah membaik. Namun kembali kambuh dan sakit kepala yang tiada henti hingga tiap malam merintih kesakitan. Akhirnya kembali  di bawa ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo dan dioperasi di bagian leher ada Kelenjar penyebab  sakit kepala yang tak kunjung reda itu." Ungkap Minarsih


Masih kata Minarsih, "Rika sudah mulai membaik akan tetapi bulan 12 (Desember 2022) kembali kambuh sampai saat ini. Dan mengalami kelumpuhan dari pinggang sampai ujung kaki sehingga harus memakai Pampes dan selang kemih". terangnya 


Minarsih menceritakan segala upaya perobatan sudah di lakukan sampai kota Metro dan Belitang. Bahkan pengobatan Alternatif sudah di jalani dengan menggunakan biaya pribadi untuk berobat.


Sementara itu, dari pihak Puskesmas setempat baru sempat hadir pada Selasa pagi (07/03/2023) untuk memberikan obat.


"Saya berharap kepada Pemerintah agar dapat membantu untuk perobatan anak saya, serta selama ini untuk biaya kehidupan saya hanya mengandalkan bantuan sumbangsihnya masyarakat disini dengan cara swadaya yang dikumpulkan oleh karang taruna bukan dari pihak Pemerintah Desa.". Pungkas Minarsih dengan suara sedikit parau dan mimik wajah yang penuh beban penderitaan.


Ketua Karang Taruna Desa Rangai Tritunggal Ujang Syahrudin yang hadir di kediaman Minarsih memberikan tanggapannya dan keprihatinannya, sehingga menggugah jiwa sosialnya.


"Kami dari Karang Taruna hanya bisa membantu seperti ini, walaupun kami tidak bisa membantu secara materi tapi kami akan berusaha dengan pikiran serta tenaga kami untuk masyarakat yang membutuhkan. Serta kami berharap kepada Pihak Terkait baik Pemerintah Desa, Kecamatan dan Pemerintah Daerah atau instansi terkait agar dapat membantu serta merespon cepat keadaan adik kami yang terbaring lemah sakit dengan kondisi seperti ini."ucapnya


Ditempat yang sama sebagai Kepala Dusun, Paryati (52) menyampaikan keprihatinannya. Namun ia juga tak mampu berbuat banyak dengan keadaan warganya yang butuh pengobatan dan kebutuhan biaya hidup Minarsih.


"Saya sangat prihatin, apalagi dia ini (Rika-red) yatim piatu. Sedangkan ini (Minarsih-red) sebagai ibu sambung seorang Janda yang tidak ada penghasilan. Dan setahu saya ibu Minarsih pernah mendapatkan bantuan akan tetapi sekarang tidak mendapatkan kembali bantuan itu," Ungkap Kadus setempat.


Disela perbincangan Ketua IWO Indonesia Lamsel Hari Prasetyo Wibowo mengatakan,"Kehadiran kami IWOI Kabupaten Lampung Selatan karena adanya informasi yang masuk ke tim sehingga kami selaku wadah Wartawan, hadir untuk melihat secara langsung dan kami mungkin tidak dapat membantu secara materi, namun kami akan membantu sebagaimana tugas kami sebagai Jurnalis dan mencarikan solusi serta jalannya. Semoga para pejabat dan instansi terkait yang masih memiliki hati nurani dan jiwa sosialnya akan di gerakkan Allah Subhanahuataala untuk membantu sesama hamba Allah yang membutuhkan". Pungkas Hari Prasetyo Wibowo sebelum kembali bertolak ke Arah Kalianda. 

(timiwoilamsel/liana)