JABAR, Tren5.co.id - YLPK Perari I DPD Jawa Barat, mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Jawa Barat,untuk melakukan kordinasi tentang adanya pengaduan dari masyarakat dan aliansi umat islam garut,mengenai maraknya dugaan praktik mafia gas elpiji bersubsidi 3kg di kabupaten garut.kamis 7/april 2023
Dalam menyikapi aduan masyarakat tersebut,Rizky Taopik Rachman selaku ketua YLPK PERARI DPD Jawa Barat, turut prihatin apabila aduan dari sekelompok masyarakat tersebut benar adanya.
Risky Taopik mengatakan ,Terlebih menurut masyarakat ada statement dari salah satu Anggota DPRD Kabupaten Garut fraksi partai gerindra berinisial AE, yang melakukan investigasi bersama salah satu perwakilan pertamina, investigasi tersebut dilaksanakan di wilayah Garut Selatan, dan ditemukan fakta yang mengejutkan, bahwa dari data 17 pangkalan yang ada, 14 diantaranya terindikasi merupakan pangkalan fiktif.
Lanjut Risky Taopik ,Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Garut fraksi partai gerindra, dalam rapat kerja komisi III yang dihadiri oleh disperindag,hiswana migas,APH dan perwakilan masyarakat dari Aliansi Umat Islam Garut.
Risky Taopik dalam keterangannya kepada awak media melalui telepon aplikasi WhatsApp , YLPK PERARI DPD Jawa Barat sebagai pengemban amanah UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, berharap apa yang menjadi keluhan dan aduan masyarakat tersebut bisa segera di tindaklanjuti, agar apa yang menjadi harapan masyarakat khususnya dalam hal pendistribusian gas elpiji 3kg bisa dilaksanakan sesuai aturan sehingga sampai tepat sasaran ke masyarakat.
Masih kata Risky, Taopik Sehingga perbedaan harga dengan tetapan HET Pemkab Garut Rp.16.400,- bisa diterapkan di seluruh wilayah kabupaten garut,meskipun fakta di masyarakat saat ini harga 1 tabung gas elpiji 3kg berkisar Rp.23.000,- s/d Rp.38.000,- di wilayah garut selatan.
Masyarakat berharap perbedaan harga Elpiji 3kg bisa segera ditiadakan karena sangat memberatkan masyarakat dalam situasi ekonomi saat ini yang masih dirasakan sulit pasca Pandemi Covid-19. tutup Risky.
(*/Yonki)