-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Komite SD N 7 Pinang Soal Biaya Liburan, Itu Kesepakatan Walimurid

Selasa, 06 Juni 2023 | 16.55 WIB Last Updated 2023-06-06T09:55:11Z






KOTA TANGERANG, Tren5.co.id -- Santernya berita terkait dugaan pungli soal biaya liburan anak siswa SD N Pinang Tujuh, Pinang Kota Tangerang, dibantah pihak sekolah melalui Komite. 


Dalam penjelasan nya Ketua komite,  Supianto S.Pd.I dan Wakil komite, Rany Prasetyo S. Kom saat dikonfirmasi, Selasa (6/6/23) menerangkan, 


"Soal anak anak siswa hendak liburan itu benar, namun itu keinginan daripada anak anak murid sendiri, karena pasca covid 2 tahun lalu, kegiatan sekolah Fakum, sehingga timbul lah ide dari beberapa Walimurid disambut baik oleh anak anak mereka untuk mengadakan hal tersebut, kami hanya memfasilitasi, adapun soal biaya itu telah disepakati dan telah dimusyawarahkan saat rapat dengan perwakilan Walimurid" terangnya.



Kemudian, perihal adanya keluhan dari salah satu orang tua murid itu hanya merupakan miss komunikasi, karena kami mempunyai Wadah grup Whatsapp, sehingga Walimurid tersebut kurang komunikatif, dan kembali soal anak liburan tadi, Anak anak atau Walimurid bagi yang mau, silahkan, yang tidak juga monggo, karena  sekali lagi, itu merupakan keinginan siswa lain yang ingin jalan jalan, tidak ada pemaksaan dan desakan apalagi soal biaya, kan masing-masing punyak hak," sambung Supianto S.Pd.I


Sementara menurut Rany Prasetyo S.Kom wakil ketua, menjelaskan tentang biaya paguyuban sebesar Rp25 ribu perbulan,


" Betul bang, jadi itu mah semacam tabungan untuk keperluan kegiatan anak anak, seperti kegiatan kegiatan kebudayaan, pelatihan tambahan, dan keperluan prakarya lainnya, jadi untuk kemandirian para siswa, Alhamdulillah, SDN Pinang 7 saat ini sangat bagus dan pesat, itu berkat kerjasama siswa dan Walimurid serta management sekolah yang baik," jelas Dia.



"Dan satu hal lagi, itu memang bukan untuk semua siswa, kami juga melihat dari sisi ekonomi yang memang tidak memungkinkan, itu kami tidak pernah, karena ada istilah subsidi silang, yaitu menopang siswa yang tidak mampu tersebut, pungkasnya. (Red)