SERANG, Tren5.co.id – Beberapa waktu lalu, ratusan buruh menyambangi Hotel Swiss Belinn Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
Kedatangan para buruh itu bukan untuk melakukan aksi unjuk rasa kepada pihak hotel, melainkan untuk memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional.
Di bawah Komando Aliansi Serikat Pekerja Serikat Buruh (ASPSB) Kabupaten Serang dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kabupaten Serang, ratusan buruh tersebut diarahkan untuk memasuki tempat kegiatan untuk mendengarkan beberapa pesan yang akan disampaikan.
Dengan mengusung tema “Membangun Sinegritas Buruh, Pengusaha, dan Pemerintah dalam Mewujudkan Perlindungan Pekerja agar Tercipta Kondusifitas dan Produktivitas Kerja”, Ketua FSMI Kab. Serang, Soni Andika menyapa para seluruh anggota beserta stakeholder yang menyempatkan diri untuk hadir dalam kegiatan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Soni Andika mengatakan, kegiatan peringatan May Day baru dapat diselenggarakan pada hari ini dikarenakan terbentur dengan cuti Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, sebagai masyarakat yang memiliki andil dalam perkembangan ekonomi di daerah, para buruh juga berupaya menjalin sinergitas dengan Forkopimda.
“Sebelumnya kami ucapkan terima kasih telah menyempatkan hadir di kegiatan ini. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Buruh Internasional. Buruh merupakan bagian dari komponen masyarakat yang ada dan tidak lepas dari pembangunan yang terjadi di pemerintahan. Ini bukti bahwa buruh bisa bersinergi dengan pemerintah daerah dan aparat Kepolisian maupun TNI,” ujar Soni Andika.
Sementara itu, Koordinator ASPSB, Asep Saefulloh juga mengucapkan hal yang senada. Selain memberi apresiasi kepada Forkopimda yang hadir, dirinya berharap agar acara May Day ini akan menjadi wadah untuk terus menjalin komunikasi dengan baik sehingga semua dapat terus menjaga silaturahmi dan selalu kompak untuk ke depannya.
“Tentunya dari tema yang kita lihat pada acara May Day tahun ini, bagaimana kita semua membangun identitas bukan hanya untuk kaum buruh, pengusaha dan unsur Pemerintahan terkait maupun para Aparat yang selama ini sudah ikut membantu dan mengamankan setiap kegiatan buruh,” jelas Asep.
Peringatan Hari Buruh kali ini, kata dia, para buruh yang hadir kembali diingatkan terkait pentingnya komitmen untuk membangun kembali hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha serta pemerintah.
“Terciptanya kondisi hubungan industrial dinamis, kondusif dan harmonis, diyakini akan berdampak positif dalam peningkatan penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan terhadap iklim Investasi di Indonesia,” pungkasnya.
“Kemudian May Day menjadi momentum kebersamaan bagi pekerja, pengusaha, dan pemerintah untuk berdialog dan mencari jalan terbaik menuju hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan bagi kesejahteraan pekerja (buruh),” tutupnya. (*/red)