-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Hermanto Sipayung Berangkat dari Desa, Jadi Loper Koran, Aktivis, Wartawan dan kini Menuju Parlemen

Rabu, 09 Agustus 2023 | 23.20 WIB Last Updated 2023-08-09T16:20:39Z


Simalungun, // Hermanto Sipayung lahir di Nagori Dolok Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun, 4 Mei 1983,Kini Menuju Parlemen yang diusung dari Partai PDI- Perjuangan Bacaleg DPRD Kabupaten Simalungun-Medan, Rabu 9 Agustus 2023.


Dengan wilayah Pemilihan Satu (Dapil I), meliputi Kecamatan Dolok Silau, Pematang Silima Huta, SilimaKuta, Purba, Haranggaol Horison, Raya, Silau Kahean, Raya Kahean Dolog Masagal.


Nama Hermanto Sipayung sudah tidak asing lagi oleh Masyarakat Simalungun dari banyak prestasi hingga kariernya untuk membela keadilan di wilayahnya.


Selalu Bersama Rakyat, tepat disematkan kepada Hermanto Hamonangan Sipayung SH mengingat aktivitasnya selama ini selalu memperjuangkan aspirasi rakyat.


Ketika diwawancarai Hermanto Sipayung mengatakan Awal tahun 2000-an kita masih ingat betapa gencarnya aspirasi penolakan masyarakat terhadap rencana Ruislagh RSUD dr Djasamen Saragih Pematang Siantar dan SMA Negeri 4 Pematang Siantar. Hermanto Sipayung menjadi salah seorang aktivis terdepan menolak Ruislagh itu.


Selain itu, juga terlibat berbagai perjuangan masyarakat Siantar-Simalungun, menolak berbagai kebijakan pemerintah pusat dan pemerintahan di Siantar-Simalungun yang tidak berpihak kepada rakyat.


Masih Hermanto, Waktu itu ikut serta melakukan aksi penolakan Konversi Kebun Teh Sidamanik. Selanjutnya, menjadi salah seorang yang memperjuangkan ide dan gagasan pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh Damanik dan terlibat langsung memperjuangkannya serta ikut berjuang untuk pencantuman motto Sapangambei Manoktok Hitei di logo Pemko Pematang Siantar, bebernya.


Saya bersama rekan-rekan dahulu ,ikut berjuang, agar di Siantar pelantikan Anggota DPRD Simalungun menggunakan pakaian adat Simalungun.


Masa kecil dihabiskan di Nagori Dolok. Sepulang sekolah sejak SD hingga SMP, hingga memilih hijrah/merantau ke Pematang Siantar, melanjutkan sekolah ke SMK/STM GKPS Pematang Siantar,bahkan memiliki nama panggilan Uttil , keseharian menggembalakan lembu. turut membantu orangtuanya almarhum Oktober Hausen Sipayung dan almarhum Rasianta br Purba, bertani dan berdagang,"


Selama menempuh pendidikan di STM GKPS, mulai mengenal dunia organisasi sekolah.  bergabung di organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Binaan Polres Simalungun, hingga menjadi Ketua PKS di sekolah yang berada di Jalan Merek Raya Kota Pematang Siantar itu.


Dan di masa itu juga, sejumlah pelajar dari Kecamatan Silou Kahean, membentuk organisasi Himpunan Pelajar Silou Kahean (HPSK) Pematang Siantar. Tidak itu saja, bersama sejumlah pelajar yang berasal dari Kabupaten Simalungun yang menempuh pendidikan di Kota Siantar, kami mendirikan organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Simalungun disingkat IPPS.


Meski aktif di organisasi sekolah baik internal dan eksternal, saya  menyempatkan menyambi praktek kerja lapangan di bengkel mobil di Jalan Pematang Kota Siantar. Lalu, sepulang sekolah dan pratek kerja lapangan di hari tertentu juga magang menjadi penyiar radio di Radio Pemda (Rapemda) Simalungun Jalan Adam Malik Kota Siantar.


Setelah menamatkan pendidikan di SMK GKPS 2 Pematang Siantar. memilih menetap tinggal di Siantar. Niat untuk kuliah pun sementara diurungkan karena ketiadaan biaya.
Tidak mau berpangku tangan, saya meneruskan pekerjaan menyiar di Rapemda Simalungun dan nyambi menyiar di RBS FM Jalan Bola Kaki Pematang Siantar.


Selain itu, Memutuskan bergabung menjadi penjual loper koran dan magang sebagai wartawan di Kantor SKM Suara Simalungun. Menjual koran di Kota Siantar hingga ke Perumnas Batu VI dijalaninya dengan berjalan kaki. Sesekali naik sepeda yang dipinjamkan manajemen SKM Suara Simalungun.


Dan beruntung, di masa itu, diberi kepercayaan untuk tinggal di kantor SKM Suara Simalungun tepat berada di depan Kampus USI. Setahun menjalani pekerjaan sebagai penyiar dan loper koran, akhirnya mendaftar kuliah di Fakultas Universitas Simalungun (USI).


Di masa-masa memulai kuliah, pekerjaan sebagai loper koran dan menyiar masih dilakoni. Dan di kampus, mulai mengajak sesama mahasiswa kembali menghidupkan Komisariat Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (HIMAPSI) USI, dan juga ikut aktif di organisasi GMKI dan organisasi kampus lainnya.


Di organisasi eksternal kampus, juga mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan dan terlibat berbagai aksi unjuk rasa menyuarakan aspirasi masyarakat.


Setelah itu bergabung di organisasi Simalungun Coruption Watch (SCW) dan Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Indonesia, dan ikut mendirikan wadah perjuangan rakyat diberi nama Gerakan Masyarakat Peduli Anggaran (GEMPA).


Memimpin perjuangan bersama rakyat,  Mulai mengkritisi pemerintahan yang tidak transparan dalam penggunaan anggaran, memperjuangkan aspirasi masyarakat serta menolak kebijakan pemerintahan pusat dan pemerintahan di Siantar-Simalungun yang diduga tidak berpihak kepada rakyat.


Uniknya, ketika memimpin unjuk rasa, saya selalu membawa seperangkat alat musik tradisional Simalungun “Gonrang” dan ketika berorasi,saya suka mengunyah daun sirih.


Tahun 2005, tepatnya 12 Agustus, saat melakukan unjuk rasa bersama rekan-rekan mahasiswa HIMAPSI di Kantor Kejaksaan Negeri Simalungun, terjadi insiden karena aspirasi mahasiswa waktu itu tidak direspon pihak kejaksaan. Unjuk rasa berujung ricuh. Mirisnya, mahasiswa yang menuntut sikap pihak kejaksaan supaya mengusut tuntas kasus-kasus korupsi, malah ditangkap. Sebanyak 16 orang, salah satunya saya ditahan pihak kepolisian dan dijebloskan ke penjara.


Satu bulan dijebloskan di penjara. Akhirnya saya dan rekan-rekannya dibebaskan. sepulang dari penjara langsung diterima magang kerja di Radio Mora FM.

"Sembari menyiar di Radio Mora FM, masih sempat berbagi waktu meneruskan kuliah dan juga memimpin pergerakan bersama rakyat. Bahkan saya tamat kuliah pada Tahun 2007, dan langsung bergabung dengan Harian Metro Siantar, anak perusahaan penerbit media terbesar di Indonesia Jawa Pos Group,"


"Berkarier di Harian Metro Siantar Group (Harian Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan dan Metro Tabagsel), bisa dibilang cepat.
Tahun 2009,lalu diangkat menjadi redaktur dan Tahun 2010 sudah menjadi Koordiator Liputan (Korlip).
Setahun menjadi Korlip, pada Tahun 2013 diangkat menjadi Redaktur Pelaksana. Enam tahun berkarier, pada Desember Tahun 2014 di umur masih terbilang muda, saya diangkat menjadi Pemimpin Redaksi yang merupakan puncak karier di kalangan jurnalis dan
Tiga tahun menjadi Pemimpin Redaksi, pada Januari 2018 ,kini memilih resign dari perusahaan Jawa Pos itu,"ungkapnya.


"Orang juga gampang mencari saya dengan tagar #parhutabagas dan #selowmalah ini, pada 10 Januari 2018 memilih mendirikan PT Simada Multi Karya mengelola Media Online SimadaNews.com, SKM RGRSimadaNews dan Radio Online Simada,"


Meski berbagi waktu mengurus perusahaan yang saya dirikan, juga tetap masih aktif mengikuti berbagai organisasi. Pada Tahun 2015, menjadi Ketua OKK DPP HIMAPSI 2015-2018. Kemudian, Pengurus Presidium PMS Bidang Informasi dan Komunikasi hingga Tahun 2019. Sempat Aktif di Divisi Hukum GKPS, dan mentor di Yayasan Gerakan Kebajikan Pancasila Jakarta, serta Gerakan Daulat Desa (GDD) serta inisiator Rumah Gotong Royong (RGR) Sumut, Jelasnya.


"Pada masa itu juga, saya terpilih menjadi Sekretaris Cabang DPC HIMAPSI Kota Pematang Siantar. Dan Tahun 2010, menjadi Ketua DPC Pematang Siantar hingga Tahun 2015,"


" Dan sejak Tahun 2022 hingga sekarang, saya dirunjuk juga sebagai salah seorang Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Forum Lalulintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Simalungun,"


Istri saya  Ermawati Br Damanik salah satu penyemangat, kami juga sempat hijrah ke Jakarta mencoba peruntungan mengikuti seleksi Tenaga Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Dari 1.400 orang se Indonesia mengikuti seleksi itu, 25 orang dinyatakan lulus salah seorangnya adalah saya sendiri,
Usai mengikuti seleksi Tenaga Ahli BPIP, Hermanto memilih kembali ke Kota Pematang Siantar, imbuhnya.


"Dan putra saya jon Gilbert Sipayung, Jan alber Sipayung dan Joe Krisman,pernah juga menjadi inisiator dan penerima Maklumat Ahli Waris Harajaon Simalungun, untuk mendirikan atau membentuk Lembaga Pemangku Adat yang diberi nama Partuppuan Pemangku Adat (PPAB) Simalungun Tahun 2022,"


"Selain menjalankan usaha yang dirintis, saya aktif berbagai kegiatan organisasi formal dan non formal, dan mulai aktif menjadi Advokad setelah dinyatakan lulus mengikuti ujian Advokad yang diselenggarakan Perhimpunan Pengacara Indonesia (PERADI) dan disumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara, tutupnya. (S.Hadi Purba)