Serang, -- Pemasang U-ditch di Cikande tepatnya di desa parigi kecamatan Cikande yang sekarang sudah rampung, namun diduga kerjan di kerjakan asal jadi pasalnya kerjan U-ditch selain tidak memakai lantai dasar (sirtu) dan tidak memakai pasir untuk penyeimbang dan sambungan u-ditch tidak di semen (Nat),
Sebelumnya pernah di beritakan dengan judul " Diduga Pemasangan U-Ditch di Cikande Tidak Sesuai SOP ", alhasil sekarang dari hasil investigasi di lapangan kerjan yang sudah rampung, sambungan u-ditch tidak di semen dan yang jadi pertanyaan apakah u-ditch kwalitas bagus karena U-ditch terinajak mobil langsung pecah (hancur) atau kah memang diduga di kerjakan asal jadi karena tidak profesional.
Menanggapi itu ketua Perkumpulan Wartawan Serang Timur Angga Apria Siswanto mengatakan, " Ini bukan katanya kerjan di depan mata di depan kantor Perwast, apa mereka tidak tahu kalau ini kantor wartawan, apa sengaja mereka mengerjakan kerjan asal jadi, atau sengaja mancari keuntungan yang sebesar-besarnya. Katanya
Masih Dengan Angga, Ini uang negara, uang Rakyat, bisa -bisanya mengerjakan kerjan diduga asal-asalan, dari pertama kami Perwast diam bukan berarti tutup mata apa lagi ini kerjan di depan kantor kami dengan fakta -fakta yang ada dan hasil investigasi rekan-rekan, kami Perwast akan mengirim surat ke dinas PUPR dan dinas terkait. Tandanya
Sambung Ketua PERWAST selain kerjanan diduga tidak Sesuai SOP, kerjan yang tidak adanya papan informasi publik (PIP) menjadi pertanyaan anggaran untuk pemasangan U-Ditch aja tidak diketahui berapa anggarannya, jangan-jangan proyek tersebut proyek Dedemit," kata Angga.
Menurut amanah undang-undang keterbukaan imformasi publik (KIP) nomor 14 tahun 2008 dan perpres nomor 54 tahun 2010 dan nomor 70 tahun 2012, dimana mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai negara wajib memasang papan nama proyek dimana memuat jenis kegiatan kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, dan nilai kontrak serta jangka waktu atau lama pekerjaan." Tutup Angga. (*/Red)