-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Diduga Tak Pasang PIP, Pemeliharaan Cagar Budaya Bendungan Lama Pamarayan Jadi Pertanyaan Warga Dan Aktivis

Kamis, 08 Februari 2024 | 22.08 WIB Last Updated 2024-02-08T15:10:48Z

 

SERANG, -- Kegiatan fisik pada area cagar budaya Bendungan Lama Pamarayan diduga tidak dilengkapi dengan  papan informasi pekerjaan (PIP), atau biasa disebut sebagai papan proyek.


Perihal ini tentu saja mengundang pertanyaan publik, terutama bagi warga sekitaran Bendungan Pamarayan.


Hamdan, petugas Satuan Pengaman (Satpam) KSO PP dan AMKA yang buka kantor di area Bendungan Pamarayan mengarahkan awak media untuk menemui Yosua Herman.


"Yang lebih tahu itu Yosua Herman, melalui telepon barusan dia meminta saya untuk menghubungi pihak Humas saja," kata Hamdan, Selasa 06/02/2024.


Humas yang dihubungi Hamdan, tidak bersedia menerima awak media dan mengarahkan untuk kembali bertanya ke Hamdan.


"Kalau saya harus memberikan keterangan sebagai security, soal itu kurang tahu juga kegiatan di Bendungan Lama Pamarayan. Datang saja ke lokasi kerjaan Bendungan, siapa tahu ketemu sama oknum orangnya (Yosua-red) ".


Awak media bertemu dengan Yosua Herman, dia mengakui sebagai pelaksana kegiatan.


"Ya ini kegiatan saya, sebenarnya saya ini orang (Bendungan Baru Pamarayan - red), kerjaan saya mengurusi tanggul, hanya saja dimintai tolong sama orang Balai (BBWSC3-red) untuk mengelola pekerjaan di sini," terang Yosua.


Perlu untuk diketahui bahwa, Bendungan Lama Pamarayan tercatat sebagai cagar budaya yang harus dirawat dan dilestarikan. Cagar budaya Bendungan Pamarayan yang dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda tersebut merupakan bendungan terbesar pertama di Indonesia.


Bendungan Lama Pamarayan yang pernah disinggahi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954 ini adalah salah satu situs cagar budaya peninggalan zaman kolonial Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1905 selesai pada tahun 1914.(dari berbagai sumber-red)


" Kalau mau tahu soal kegiatan di sini langsung saja ke kantor Balai, karena orang Balai yang tahu sumber dananya dari mana, saya hanya di mintai tolong sama orang Balai," ungkapnya.


Menurut pengakuan Yosua, banyak orang media yang datang dan menanyakan hal yang sama, semuanya diarahkan ke kantor Balai.


Untuk kegiatannya sendiri sudah berjalan sekitar 1 bulan, dan sempat terhenti untuk beberapa hari karena faktor turunnya hujan, paparnya. 


Sebagai warga kabupaten Serang, tentunya bangga atas perhatian pemerintah terhadap perawatan bangunan cagar budaya yang memiliki nilai sejarah seperti Bendungan Lama Pamarayan, akan tetapi tidak serta merta juga menghilangkan hak publik untuk mengetahui sumber dan besaran anggarannya.


Kegiatan perawatan Bendungan Lama Pamarayan yang meliputi pengecatan, pengadaan kursi taman dan gazebo ini diduga menumpang kepada pekerjaan tanggul yang dikerjakan oleh KSO PP dan AMKA.(*/Red)