Kota Tangerang, -- Aksi unjuk rasa dari 48 Mahasiswa PMII Kota Tangerang pada hari Kamis 29 Februari lalu di depan pemerintah kota tangerang menui perhatian diantara Lembaga Swadaya Masyarakat Kumpulan Pemantau Korupsi Banten (LSM KPKB) beralamat di KP3 Banten.
Hal disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jhon kepada awak media dan mengatakan sangat disayangkan penjagaan terhadap aksi unjuk rasa terjadi dugaan kekerasan terhadap mereka hingga melalui Ketua Cabang PMII Kota Tangerang, Holid sampai melaporkan kejadian tersebut Kepolresto Kota Tangerang, jelasnya.
Masih Jhon, Saat mereka melakukan aksi unjuk rasa tersebut, saya ada disana sebagai simpatisan. Mahasiswa PMII yang hanya berjumlah 48 orang saat menyampaikan aksinya didepan kantor pemkot tangerang dalam keadaan sehat semua, tidak ada aroma mulut mereka berbau alkohol, akan tetapi perlakuan oknum sebagai penjaga pengamanan saat mereka melakukan aksi unjuk rasa sangat tak pantas, sesalnya.
" Kita harus ingat masa lalu, dimana mahasiswa bisa menurunkan salah satu presiden kita dengan aksi unjuk rasa mereka demi kedaulatan Republik Indonesia ini, sehingga saat kini rasakan. Mereka adalah tunas penerus Bangsa ini, kita wajib menjaga mereka, jangan di sakitin mereka ketika menyampaikan aspirasi sebagaimana sudah diatur di negara kita," kata Jhon.
Masih Jhon, Aspirasi mahasiswa PMII aadalah meminta Walikota untuk menghentikan 9 oknum Kadis yang bekerja diduga tak profesional, imbuhnya.
Ditempatkan terpisah Sekjen PMII Kota Tangerang, Hilmi Muhamad ketika dimintai keterangannya lewat pesan whatsapp menyampaikan hasil nya dari aksi Hut Kota Tangerang sesuai dengan press releass yaitu pemecatan beberapa kepala dinas yang di nilai tidak mampu bekerja secara efektif dan juga desakan kepada PJ walikota beserta seluruh jajaran DPRD Kota Tangerang untuk menahan keinginan pembelian Mobil operasional di tengah bahan pokok yang sedang naik, juga guna mampu mengontrol kenaikan bahan pokok agar tidak terlalu melonjak, ucapnya, Rabu 06 Maret 2024.
" Adapun prihal aksi dugaan kekerasan yang diadakan oleh oknum anggota kepolisian Polresto Tangerang kota, kita akan ada aksi lanjutan di depan polresto tangerang kota, untuk mengingatkan bahwa tidak ada tempat bagi siapapun pelaku tindak represifitas," terang yang akrab dipanggil Hilmi.
Kalau untuk jumlah massa aksi dari PC PMII sendiri delegasi per/komisariat itu 20 orang dari total 7 komisariat berarti 140 orang. PMII selalu berusaha menjadi sosial control yang tepat bagi pemerintah yang sedang berkuasa, agar keputusan prihal kebijakan tak menusuk masyarakat nya sendiri. Disingung soal izin unjuk di Polresto kota Tangerang, Prihal surat menyurat kita gapernah lupa kok, tambahnya.
Sedangkan Kapolresto Kota Tangerang belum menjawab konfirmasi awak media melalui pesan whatsapp terkait hal ini, sampai berita diterbitkan.
Catatan Redaksi: Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat (12) UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers. (*/Red).
.jpg)
