Tangerang, – Sebuah kendaraan sedan berwarna putih terparkir melintang menutupi jalan Desa Tobat, Sentul Jaya, Balaraja Barat, Kabupaten Tangerang, Banten. Sabtu (8/6/2024).
Kendaraan tersebut sengaja diparkir oleh pemiliknya sebagai bentuk protes atas sengketa tanah yang belum terselesaikan dan klaim ganti rugi yang belum diterima.
Penutupan jalan ini telah menyebabkan kemacetan parah dan keluhan dari banyak pengendara yang terpaksa melewati jalur tersebut. Salah satu pengendara, Abdul, menyatakan ketidaknyamanannya akibat situasi ini. "Kejadian ini sudah hampir dua hari. Sangat mengganggu dan menghambat aktivitas saya sebagai sopir," kata Abdul.
Abdul berharap agar pemerintah Kabupaten Tangerang segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. "Saya hanya sopir, tugas saya membawa barang ke tempat tujuan. Kalau begini, kami bisa kena marah bos. Saya minta Bupati Kabupaten Tangerang agar dapat menyelesaikan persoalan ini," ungkapnya dengan nada frustasi.
Situasi ini menjadi semakin rumit ketika awak media mencoba menemui pihak yang mengklaim tanah tersebut di rumahnya, namun tidak berhasil mendapatkan tanggapan hingga berita ini diterbitkan.
Penutupan jalan oleh pemilik tanah yang masih bersengketa ini tidak hanya mengganggu arus lalu lintas tetapi juga mempengaruhi kegiatan ekonomi di kawasan industri tersebut. Para pekerja dan pelaku usaha yang bergantung pada akses jalan tersebut juga merasakan dampaknya.
Masyarakat berharap adanya solusi cepat dari pemerintah daerah untuk mengatasi sengketa tanah ini agar aktivitas sehari-hari dapat kembali normal dan tidak ada pihak yang dirugikan. Sengketa tanah seperti ini menunjukkan pentingnya penyelesaian hukum yang cepat dan adil, serta mediasi yang efektif antara pihak yang bersengketa.
Dengan semakin meluasnya dampak dari penutupan jalan ini, harapan besar ditujukan kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menyelesaikan sengketa dan mengembalikan kondisi jalan seperti semula.(Red)