-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Proyek Rp19 Miliar Picu Kerusakan Pipa PDAM, Warga Ciomas Terimbas Krisis

Selasa, 03 September 2024 | 20.44 WIB Last Updated 2024-09-03T13:45:44Z


SERANG – Warga Kampung Ciomas, Desa Mekar Baru, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, terpaksa menghadapi krisis air bersih setelah pipa milik PDAM jebol. Insiden ini diduga disebabkan oleh kecerobohan pekerja PT. Jasa Konstruksi Internusa yang sedang mengerjakan proyek senilai Rp19 miliar pada rekonstruksi jalan di ruas Cikande - Garut - Kopo. Penggunaan alat berat tanpa pengawasan ketat dianggap sebagai pemicu utama kerusakan pipa tersebut.


Kerusakan pipa ini menyebabkan aliran air tumpah ke area sekitar, mengakibatkan pasokan air bersih terganggu. Masyarakat kini harus berjuang mencari alternatif untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.


Seorang warga setempat, Andi, menyatakan kekecewaannya terhadap kejadian ini. "Kami sangat terganggu dengan jebolnya pipa ini. Air bersih adalah kebutuhan pokok, dan sekarang kami harus mencari alternatif lain karena aliran dari PDAM terputus," ujarnya. Selasa (3/9/2024).


Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, Arlan Marzan, mempertanyakan kedalaman pemasangan pipa PDAM yang dangkal. "Itu pipanya kok dangkal ya! Harusnya minimal kedalamannya 1,5 meter sesuai peraturan. Kalau 1,5 meter, gak mungkin kena," ujarnya melalui pesan WhatsApp.


Di sisi lain, pihak PDAM Kabupaten Serang mengaku belum mengetahui secara detail mengenai persoalan ini. Mereka berjanji akan segera melakukan perbaikan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat penyelesaian masalah. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat proses perbaikan,” ujar perwakilan PDAM Kabupaten Serang.


Sementara itu, PT. Jasa Konstruksi Internusa belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, desakan publik agar perusahaan bertanggung jawab atas kerusakan pipa semakin meningkat, mengingat dampak serius yang dirasakan oleh warga sekitar.


Insiden ini menjadi peringatan penting tentang perlunya koordinasi antara pelaksana proyek konstruksi dengan instansi pengelola utilitas publik, seperti PDAM, untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan. Warga berharap permasalahan ini segera diselesaikan agar suplai air bersih dapat kembali normal tanpa kendala yang berlarut-larut.


Penulis: Redaksi