Tanjung Jabung Barat, – Dalam sebuah aksi penuh solidaritas, siswa-siswi SMPN SATAP 5 Pengabuhan, Desa Margorukun, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, menunjukkan kebersamaan yang luar biasa dengan mengunjungi teman sekelas mereka, Hanisa Havifah Hazzahra Tanjung, yang terbaring sakit selama lima hari berturut-turut. Hanisa, yang tinggal di RT 08 Parit Ilahi, Desa Lumahan, Kecamatan Senyerang, menerima kunjungan penuh kehangatan dari rekan-rekan sekolahnya, di antaranya Ani, Sifa, Hasifa, Aca, Andre, Candra, dan Rendi.
Kepala Sekolah SMPN SATAP 5 Pengabuhan, Tabrani, mengungkapkan rasa bangganya atas kekompakan yang ditunjukkan oleh para siswa. “Ini adalah contoh luar biasa bagaimana solidaritas dan rasa kekeluargaan harus dijaga di lingkungan sekolah. Kehadiran teman-teman Hanisa untuk memberikan dukungan moral menunjukkan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tertanam kuat di hati anak-anak kita. Kami, para guru, sangat mengapresiasi inisiatif ini,” kata Tabrani dengan penuh kebanggaan.
Wakil Kepala Sekolah, Ibu Sari, juga menyatakan hal serupa. Ia menegaskan pentingnya dukungan antar siswa dalam masa sulit seperti ini. “Kondisi seperti ini adalah ujian bagi kita semua. Melihat siswa-siswa kami berkumpul untuk memberikan dukungan kepada Hanisa yang sedang sakit, mengajarkan kepada kita semua bahwa nilai persahabatan dan kebersamaan adalah fondasi penting di sekolah ini,” ucap Ibu Sari dengan nada haru.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa yang mewakili SMPN SATAP 5 Pengabuhan datang dengan membawa bingkisan serta doa untuk kesembuhan Hanisa. Mereka juga menyampaikan harapan dari seluruh guru, termasuk Wali Kelas, Ibu Ani, yang tidak bisa ikut hadir pada kesempatan itu. “Kami semua mendoakan agar Hanisa segera pulih dan bisa kembali ke sekolah bersama kami. Kami sangat merindukan kehadirannya di kelas,” ungkap Ani, salah satu teman Hanisa, mewakili teman-teman yang lain.
Hanisa yang terbaring lemah tampak terharu dengan kehadiran teman-temannya. "Terima kasih atas perhatian kalian. Ini sangat berarti bagi saya," kata Hanisa dengan suara pelan, namun penuh rasa terima kasih. Ia berharap bisa segera sembuh dan kembali berkumpul di sekolah.
Kebijakan Baru dan Dukungan Sekolah
Selain dukungan moral yang ditunjukkan oleh para siswa, pihak sekolah juga mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa pendidikan Hanisa tidak terganggu selama masa pemulihan. Kepala Sekolah Tabrani mengumumkan bahwa SMPN SATAP 5 Pengabuhan akan segera meluncurkan kebijakan baru yang lebih fleksibel bagi siswa yang mengalami masalah kesehatan. “Kami akan memberikan fleksibilitas dalam pembelajaran dan tugas bagi siswa yang sakit. Tidak hanya itu, kami juga akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan tenaga medis untuk memastikan Hanisa mendapatkan perawatan yang terbaik,” jelas Tabrani.
Wali kelas Hanisa, Ibu Ani, menyatakan komitmennya untuk memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswinya, terutama mereka yang tengah menghadapi kesulitan. “Hanisa adalah siswa yang cerdas dan penuh semangat. Kami akan terus mendukungnya, baik dalam hal pendidikan maupun moral, selama masa penyembuhannya. Kami juga sedang merencanakan sistem belajar jarak jauh agar ia tetap bisa mengikuti pelajaran dari rumah,” ujar Ibu Ani.
Dampak Positif dari Pemerintahan Baru
Seiring dengan kebijakan sekolah, perubahan kebijakan pendidikan yang baru diterapkan oleh pemerintahan pusat usai pergantian kabinet juga memberikan angin segar bagi sekolah-sekolah di wilayah tersebut. Tabrani menyatakan bahwa salah satu fokus utama dari kebijakan baru adalah kesejahteraan siswa dan fleksibilitas dalam proses belajar-mengajar, terutama bagi siswa yang mengalami kendala kesehatan.
"Kebijakan baru ini memungkinkan sekolah-sekolah seperti kami untuk lebih tanggap terhadap kebutuhan khusus siswa. Kami berharap langkah-langkah yang kami ambil dapat memberikan manfaat nyata bagi siswa seperti Hanisa, sehingga mereka tidak tertinggal dalam pelajaran meskipun harus dirawat di rumah," tambah Tabrani dengan tegas.
Dukungan dari pemerintah daerah, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, juga sangat membantu dalam pelaksanaan kebijakan ini. Dengan koordinasi yang baik antara pihak sekolah, orang tua, dan dinas terkait, diharapkan tidak ada siswa yang terabaikan atau tertinggal dalam pendidikannya.
"Kesuksesan kebijakan ini bergantung pada sinergi antara semua pihak, dan kami di SMPN SATAP 5 Pengabuhan berkomitmen untuk terus beradaptasi dan memberikan yang terbaik bagi siswa kami," tutup Tabrani.
Dengan kebersamaan yang kuat dan dukungan penuh dari pihak sekolah serta pemerintah, diharapkan Hanisa segera pulih dan kembali bersama teman-temannya. Kunjungan ini menjadi simbol kekompakan dan kepedulian yang mendalam antara siswa, guru, dan seluruh keluarga besar SMPN SATAP 5 Pengabuhan.
Penulis: Apriandi Tanjung